Seekor kodok berwarna hijau sedang duduk di tengah daun teratai. Dia mencabut kelopakk bunga yang ia petik tadi sehelai demi sehelai. Dia dengan tatapan lesu ia berkata,”dia mencintaiku.. dia tidak cinta.. dia cinta.. dia tidak..” Setiap 1 pertanyaan 1 helai kelopak dicabut, terus seperti itu hingga kelopak terakhir, yang berujng pada kalimat “dia tidak cinta.”
Kodok Hijau menggela nafas panjang. Dengan wajah sedih ia membuang bunga yang sudah tidak mmliki mahkota itu. Dia un berdiri dan melompa dari satu daun ke daun yang lain, hingga tiba di sebuah daun dimana bunga teratai tumbuh dengan indah. Ia melihat kilau warnanya yang indah seperti sorot cahaya bulan yang bersinar temaram di malam hari.
Sang Kodok tahu sudah saatnya ia meninggalkan kekasihnya, sang Kodok Hitam yang memiliki corak warna kuning pada kulitnya. Kodok Hitam itu sangat cantik. Setiap hari ia membuat hiburan demi melihat senyuman sang Kodok Hitam. Ia juga sering bernyanyi untuknya. Namun, sang Kodok Hitam jarang memperdulikan cinta Kodok Hijau.
Hati Kodok hitam itu rusak dan Kodok Hijau ingin menyembuhkannya. Namun, setelah sekian lama berusaha, ia akhirnya menyadari bahwa sang Kodok Hitam itu tidk bisa sembuh. Buan karena tidak ada jlan, tapi karena Kodok Hitam itu tidak mau disembuhkan. Ia tenggelam dalam keykinannnya bahwa ia sakit dan tidak akan pernah bisa sembuh.
Kodok Hiau melompat menjauhi bunga teratai. Ia melompat pergi ke arah Kodok Hitam biasa berada. Tempat itu dalah di bawah sebuah pohon besar di pinggir kolam. Ia ingin mengucapkan selamat tinggal.
Kodok Hitam sedang mengobrol bersama teman-temannya ketika Kodok Hijau menghampiri ia. Ia meminta sedikit waktu untuk berbiara dengannya. Kodok Hitam dengan tatapan muka malas mengikuti Kodok Hijau, menjauh dari teman-temannya.
Setelah mereka hanya berdua saja, sang Kodok Hijau berkata bahwa ia ingin memberikan nyanyian untuknya. Kodok Hitam bertanya untuk apa. Kodok Hijau menjawab bahwa nyanyian ini adalah hadih perpisahan. Kodok Hitam agak terkejut tapi pada akhirnya ia membiarkan Kodok Hijau bernyanyi untuknya.
Kodok Hijau bernyanyi sambil menumpahkan seluruh kesedihan dan harapannya agar Kodok Hitam mendapatkan kebahagiaan. Kodok Hitam hanya diam saja dan pergi setela Kodok Hijau selesai bernyanyi.
Kodok Hijau merasa sangt sedih karena hingga akhir, Kodok Hitam tidak memperdulikan perasaannya. Kodok Hijau itu menangis tersedu-sedu. Setela lega mengeluarkan semua air matanya, Kodok Hijau pergi.
Namun, belum ada dua lompatan, ada seekor kodok dengan berwarna cokelat dengan bunga di tangannya menghampiri dia. Kodok Hijau binung. Kodok Cokelat itu berkata bahwa ia tersentuh dengan nyanyian sang Kodok Hijau. Kodok Coklat iu memberikan setangkai bunga untuknya dan berkata lagi bahwa itu adalah hadiah karena sudah menyanyikan lagu yang begitu indah. Dan sendainya berkenan, Kodok Coklat mengundang Kodok Hijau untuk bernyanyi bersamanya di masa yang akan datang.
Kodok Hijau itu tersenyum dan mengambil bunga itu. Ia beranya dalam hatinya apakah ini rasanya ketika cintam dihargai oleh kodok lain. Ia pun berkata pd Kodok Coklat dengan hangat bahwa ia akan melakukannya di masa yang akan datang.
Dan kodok hitam mati dalam kesendirian
Ketakutannya berkata demikian, tapi karena sang kodok sudah tahu cara mencintai dan menerima cinta yang sehat, hidupnya bahagia.