Setiap orang mempunyai hobi yang berbeda. Jika Anda menyukai bidang fotografi, tentunya Anda ingin menangkap objek gambar dengan hasil yang apik dan memuaskan. Untuk itu, Anda perlu mengetahui jenis fotografi salah satunya adalah genre fotografi portrait.
Mungkin Anda sudah pernah mendengar kata portrait. Portrait berbeda dengan landscape. Kalau begitu, apa itu posisi landscape? Posisi landscape lebih panjang horizontal sedangkan portrait lebih panjang vertikal. Simak pembahasan berikut ini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
5 Genre Fotografi Portrait
Fotografi mempunyai banyak jenis meliputi fashion, travel, landscape, produk, hingga portrait. Apabila Anda bertanya-tanya, portrait itu seperti apa? Maka jawabannya adalah jenis fotografi untuk memotret wajah seseorang. Kedengarannya mudah namun dibutuhkan skill agar hasil foto bisa memuaskan.
1) Portrait Candid
Seperti namanya, teknik foto ini ditangkap secara tidak langsung tanpa direncanakan terlebih dahulu. Itu artinya, Anda spontan memotret objek yang ada di depan mata. Agar hasil foto terlihat natural, Anda bisa berbaur di kerumunan sehingga objek foto tidak mengetahui keberadaan Anda.
Membawa kamera saat keluar berjalan-jalan adalah ide yang bagus karena Anda tidak tahu kapan muncul objek menarik yang bisa dipotret. Biasanya portrait candid dipakai dalam foto travel, jurnalisme, dan lain sejenisnya.
2) Portrait Tradisional/Klasik
Genre fotografi portrait tradisional biasa menggunakan posisi full body, framing head-shot, atau dua pertiga. Teknik fotografi ini memfokuskan kamera ke wajah model sehingga hasil foto tampak jelas. Selain itu, terkadang fotografer akan meminta subjek foto menghadap lurus kea rah kamera.
Latar belakang fotografi portrait klasik cenderung menggunakan background formal. Studio foto kebanyakan memilih warna latar belakang solid dan fokus kamera berada di wajah model. Segi pencahayaan lampu akan diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan foto sederhana namun menawan.
3) Lifestyle Portrait
Genre foto kali ini bertujuan menggambarkan gaya hidup seseorang dari karya fotografi. Jadi, fotografer diharapkan mampu memotret objek foto yang nantinya menyampaikan sebuah “cerita” dari kehidupan objek foto itu sendiri.
Bidang fashion, farmasi, editorial, atau industri makanan cenderung memakai genre foto ini untuk mengajak orang-orang mencoba gaya hidup dari hasil fotografi. Selain bidang tersebut, umumnya genre fotografi ini juga diperlihatkan dalam foto-foto keluarga.
4) Environmental Portrait
Tempat objek foto di potret ketika menggunakan genre environmental portrait ialah di lingkungan sekitarnya. Jadi, lingkungan yang dijadikan sebagai lingkup objek foto beraktivitas menjadi latar tempat agar karakter objek dapat disampaikan dengan jelas.
Misalnya, Anda bisa memotret guru ketika berada di dalam kelas, pekerja bangunan di konstruksi, penyanyi di atas panggung, dan lain sejenisnya. Genre fotografi portrait ini mengupayakan agar orang-orang yang melihatnya dapat langsung tahu tentang karakteristik objek.
5) Glamour Portrait
Bila klien menginginkan hasil foto mewah dan memesona maka bisa mencoba genre glamour portrait. Sesuai namanya, genre ini mengusung tema mewah di mana model foto dapat memakai properti yang mendukung seperti gaun.
Dari sisi fotografer, akan mengupayakan hasil foto sesuai keinginan klien. Itulah mengapa pengaturan lighting atau pencahayaan berperan untuk membantu mendapatkan hasil foto potret yang bagus. Tunjukkan sisi mewah dari model foto yang dipotret.
Tips Memotret Genre Fotografi Portrait
Usai mengetahui tentang jenis-jenis genre portrait, berikutnya akan dijelaskan mengenai tips yang bisa dilakukan saat melakukan foto.
1) Mengatur Komposisi
Dalam perjalanan mendapatkan hasil foto yang unik dan menarik, Anda perlu mengatur komposisi yang pas. Carilah sudut pengambilan gambar yang tampaknya cocok bagi model Anda. Hal ini juga bertujuan untuk menghasilkan gambar yang proporsional, baik untuk model manusia maupun produk/benda mati.
2) Menciptakan Suasana yang Santai
Saat bekerja tentu saja harus profesional dan serius. Akan tetapi, jika terlalu kaku dan tegang bisa jadi hasil foto tidak sesuai harapan. Oleh karena itu, menciptakan suasana yang santai akan membantu model menjadi rileks sehingga proses pemotretan berjalan lancar.
3) Memperhatikan Lingkungan Sekitar
Fotografi portrait tidak bisa dilakukan secara asal-alasan. Anda perlu peka terhadap lingkungan sekitar ketika pengambilan foto. Pilih lokasi yang tepat sesuai tema Pemilihan lokasi yang tepat akan menghasilkan foto yang bagus.
4) Telaten dan Sabar
Tergesa-gesa memotret terkadang membuat hasil foto kurang maksimal. Anda perlu membuat rencana yang matang mengenai konsep tema foto. Selain itu, mengajak bicara model akan membantu mendapatkan potret yang diinginkan. Nikmati proses fotografi dengan sabar dan ceria.
5) Mengatur Pencahayaan
Jika pemotretan dilakukan di dalam studio, maka lighting bisa dibantu dengan kehadiran lampu. Sedangkan fotografi di luar ruangan tentunya mengandalkan cahaya dari sinar matahari. Atur posisi model foto agar mendapatkan pencahayaan yang cukup.
Mendalami suatu hobi atau pekerjaan pastinya membutuhkan tekad belajar yang kuat. Sama seperti memotret genre fotografi portrait dibutuhkan teknik agar mendapatkan hasil foto sesuai harapan. Dengan begitu, Anda juga mendapatkan kepuasan dari jerih payah sendiri.